Peter Rave: Dunia, Cinta, Wanita: Mei 2013

Judul Asli Buku ini dalam Bahasa Inggris adalah: Th!nk: Why Crucial Decisions Can't Be Made In A Blink Of An Eye, buah pena dari Michael R. LeGault.

Tidak banyak yang Saya ketahui tentang penulis buku ini: Michael R. LeGault, maka Saya pun mulai mencarinya di Google. Dari sana Saya mendapatkan rujukan ke Website langsung Sang Penulis, Michael R. LeGault pada alamat: www.michaellegault.com ternyata Ia baru saja menulis Buku ke-2nya yang berjudul: The Next American Revolution: How the American Government Stole the American Dream & How We Can Get It Back.

Saya belum membaca Buku ke-2 dari Micheal R. LeGault ini. Namun, dari judul Buku ke-2 Micheal R. LeGault (Untuk Selanjutnya akan disebut MRLG untuk lebih mudah menyebutkan Namanya yang cukup rumit), Saya sudah bisa menduga-duga bagaimana Alur dan Arus dari MRLG dalam Merumuskan dan Mempertahankan Hipotesanya. Konservatif, Keras, dan penuh Semangat Kembali kepada Nilai-Nilai Eropa Renaissance yang Mengutamakan dan Mengedepankan Nalar.

Begitulah yang Saya Baca, Resapi, dan Alami ketika Membaca Buku ke-1 dari MRLG ini yang berjudul: Th!nk: Why Crucial Decisions Can't Be Made In A Blink Of An Eye.

Kebetulan kali ini, Saya membaca versi terjemahan Indonesia-nya yang diterbitkan oleh Penerbit TransMedia, Cetakan ke-2 (2006).

Saya selalu memilih membaca Buku dalam Bahasa Asli yang dimana Penulis menuliskan Buku ini pertama kalinya sebelum diterjemahkan ke Bahasa Lain. Misalnya, Apabila Saya membaca Buku tulisan: Pramoedya Ananata Toer, salah satu Penulis Indonesia Legendaris favorit Saya, pastinya Saya akan membaca karya-karya Bung Pram dalam Bahasa Indonesia, Bahasa dimana Bung Pram menuliskan Karya-Karyanya pertama kali. Begitupula, apabila Saya membaca Buku yang pertama kalinya ditulis oleh pengarangnya dalam Bahasa Inggris, Saya akan memilih membacanya di Bahasa Inggris.

Saya meyakini apa yang diucapkan Confucius: Kata-kata tidak dapat memberikan kedalaman Bahasa, dan Bahasa tidak dapat memberikan kedalama Arti. Saya begitu ingin menautkan Emosi, Fantasi, dan Aspirasi Saya sedekat-dekatnya kepada Sang Penulis, oleh karena itulah Saya selalu membaca Karya Seorang Penulis dalam Bahasa Aslinya.

Kecuali untuk Bahasa-Bahasa yang sama sekali tidak Saya kuasai, seperti Mahabharata dan Ramayana yang aslinya ditulis dalam Bahasa India, terpaksa Saya menyerah membaca terjemahan Indonesia-nya atau Inggris-nya saja.

Namun kali ini Saya sedikit melanggar aturan Saya tersebut karena Alasan Praktis saja. Buku TH!NK dari MRLG ini sebenarnya Saya beli karena Accident, Kecelakaan, dan Tidak Disengaja. Saya menemukan Buku TH!NK ini dan Buku-Buku lainnya dalam Bursa Buku Murah, yang sering diadakan oleh Toko Buku Gramedia.

Para Alumni WOMEN MAGNET yang dekat dengan Saya sudah tahu persis ada 2 Hal yang selalu membuat Saya Kalap, Lupa Waktu, dan Tanpa Disadari telah membuang waktu berjam-jam bila pergi ke Mall: Interaksi dengan Wanita Cantik yang Berkepribadian Classy, dan Bursa Buku Murah!

Saya memiliki Kebiasaan Teramat Buruk untuk Terus Membeli Buku, terutama dalam moment-moment Bursa Buku Murah seperti Jakarta Book Fair yang biasa diadakan Juni-Juli ataupun Indonesian Book Fair yang biasa diadakan Oktober-November setiap tahunnya.

Ibu dan Nenek Saya sudah capek ngocehin Saya. Mereka bilang Saya buang-buang Uang dengan menukar Uang dengan Kertas Kiloan. Tapi itulah Saya. 3 Hal yang Saya Cintai di Dunia ini adalah: Pustaka, Cinta, dan Wanita.

Saya teringat Sun Yat-Sen, Sang Pemimpin Revolusi China idola Saya yang legendaris itu. Ketika ditanya oleh Wartawan, apa saja yang menjadi Passion atau Gairah Hidupnya selain Revolusi. Sang Begawan Revolusi itu menjawab: Buku dan Wanita!

Kembali ke cerita, ternyata buku TH!NK dari MRLG ini Saya beli dengan murah seharga Rp 20,000 pada Bursa Buku Murah di Gramedia Mall Of Indonesia, Kelapa Gading. Tandatangan Saya di muka Buku ini menunjukkan jelas tanggalnya: 03/07/2010.

Wow! Buku yang sudah hampir 3 tahun ada di Perpustakaan Pribadi Saya, baru Saya baca selesai. Memang suatu Romantika tersendiri ketika Saya melihat tandatangan dan tulisan tangan Saya menuliskan tanggal dan tempat Saya membeli Buku-demi-Buku.

Begitu banyak yang ingin Saya baca, begitu Sedikit Waktu yang Ada. Hidup begitu cepat Berlalu. Manusia hanya Sesaat. Hidup berpacu dengan Waktu.

Dan Saya baru menyadari bahwa Buku TH!NK buah pikiran MRLG ini begitu Luar Biasa! Sebagai antitesis dari BLINK -nya Malcolm Gladwell, Buku TH!NK tulisan MRLG ini benar-benar bisa memberikan suatu Sintesis yang Pas dan Berimbang, bahwa Intelegensi dan Intuisi haruslah merupaka 2 sisi mata uang yang sama. Nalar dan Emosi, Intusi dan Intelegensi, ke-2 nya harus saling Melengkapi untuk menjadi Sempurna.

Kata Kunci yang menjadi Mantra dari Buku ini yang selalu diulang-ulang oleh MRLG dari awal sampai akhir adalah: KRITIS dan KREATIF. Bahwa Tujuan Pengambilan Keputusan yang didasarkan oelh Proses Berpikir dengan NALAR dan INTELEGENSI bukanlah cuma BERPIKIR semata. Bukan cuma LOGIKA semata. Namun Proses Berpikir tersebut harus dilakukan dengan KRITIS sehingga menghasilkan pengambilan keputusan yang KREATIF pada akhirnya.

Pengambilan keputusan berdasarkan INTUISI ala BLINK semata tidak akan sempurna. Begitupula Pengambilan keputusan berdasarkan INTELEGENSI ala TH!NK semata juga tidak akan efektif dan efisien, karena seringkali memakan waktu yang lama. BLINK dan TH!NK, INTUISI dan INTELEGENSI, Keduanya harus dikombinasikan, harus dijadikan sinergi, bukan kontradiksi, bukan dikotomi.

Kebaikan-kebaikan dari baik INTUISI BLINK maupun INTELEGENSI TH!NK keduanya diambil untuk kemudian dikombinasikan menjadi sebuah Senjata yang Lebih Ampuh dalam Kita mengambil keputusan menjadi Manusia.

Manusia Semanusiawi-manusiawinya adalah SINERGI, bukan KONTRADIKSI, HARMONI bukan DIKOTOMI antara INTUISI dan INTELEGENSI. Keduanyalah yang Memanusiakan Kita.

Buku ini adalah Salah Satu Buku yang Saya tentukan sebagai Salah Satu Buku yang Perlu Dibaca bagi Para Alumni WOMEN MAGNET dalam WOMEN MAGNET Book Library List.